TRANSMIGRASI PARADIGMA BARU KURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN
Jakarta , 4/6/2008 (Kominfo Newsroom) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno mengatakan, dalam pengembangan transmigrasi dengan paradigma baru, Depnakertrans berupaya mewujudkan pengembangan wilayah dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah di Indonesia.
Hal itu dikatakan Menakertrans saat menghadiri acara “Tasyakuran Masyarakat Transmigrasi Paguyuban Keluarga Jawa (PKJ) di Singkut, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Rabu (4/6).
“Kami senantiasa mendorong terwujudnya asimilasi, akulturasi dan integrasi transmigrasi pendatang dan masyarakat setempat, sehingga program transmigrasi dapat memberikan kontribusi terbaik dalam Pembangunan Nasional”, katanya.
Program transmigrasi di Indonesia telah mengalami proses yang panjang dan penuh perjuangan. Namun dengan semangat dan kerjasama yang baik antara para warga transmigran dan masyarakat sekitar, program transmigrasi telah membuahkan hasil yang menggembirakan.
Salah satu bukti keberhasilannya adalah terbentuknya desa-desa yang dinamis dengan didukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan hidup bersama-sama.
Depnakertrans saat ini, disebutnya, tengah mengembangkan paradigma baru transmigrasi yang diuraikan dalam pokok-pokok pikiran, yaitu transmigrasi sebagai pilar ketahanan pangan nasional, transmigrasi sebagai basis ketahanan nasional, transmigrasi sebagai fundamen penyediaan energi alternative, transmigrasi sebagai instrument pemerataan investasi dan transmigrasi sebagai wahana penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
Konsep pendekatan yang diterapkan dalam revitalisasi dan reorientasi ini adalah pembangunan serta pengembangan kawasan transmigrasi menuju terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan yang selanjutnya disebut dengan Kota Terpadu Mandiri (KTM)
Pada kesempatan itu, Menakertrans melakukan temu wicara dengan warga transmigran dan masyarakat, serta melakukan peninjauan workshop otomotif BLK Sarolangun.
Menakertrans juga menyerahkan bantuan berupa 20 mesin jahit, 4 (empat) set buku perpustakaan, 4 (empat) unit hand traktor, serta bantuan padat karya dan infrastruktur bagi masyarakat Singkut, Sarolangun, Jambi.
Ribuan transmigran yang hadir pada tasyakuran di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi pada umumnya kesejahteraannya jauh lebih baik dari sejak kedatangan mereka pada tahun 1974.
Berkat kerja keras, para transmigran yang sebagian besar mengelola perkebunan sawah dan karet serta kelapa sawit ada yang berpenghasilan hingga mencapai belasan sampai puluhan juta rupiah.
Hadir dalam acara tasyakuran, Gubernur Jambi, Kapolda Jambi, anggota Komisi IX DPR RI dan DPD RI, Bupati Sarolangun, jajaran Muspida setempat, pimpinan Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jambi dan Kab. Sarolangun serta pejabat di lingkungan Depnakertrans. (Az/toeb/c)
Minggu, 26 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
assalamualaikum wr. wb
salam sejahtera kepada seluruh masyarakat desa PAYOLEBAR,sebelumnya perkenankan saya menlis disini.saya adalah perantau ysng pernah singgah di SAROLANGUN tepatnya di kecamatan PELAWAN SINGKUT(dulu)PAYOLEBAR SINGKUT2.setelah hampir satu tahun saya tinggal di PAYOLEBAR,saya sedikit tahu tentang sejarah berdirinya kecamatan SINGKUT(sekarang).salam untuk para sesepuh payolebar.cukup sekian dulu dari saya dan terimakasih wassalamualaikum.....
by.ANTO
Posting Komentar